Kamis, 30 Juli 2009
Latar belakang
Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, dimana dari berbagai aspek kehidupan banyak mengalami perubahan yang begitu cepat, baik dalam bidang sosial, ekonomi, teknologi dsb. Dengan perubahan seperti ini, memacu kita untuk lebih peduli terhadap perubahan zaman dari berbagai sektor. Perkembangan ekonomi dan teknologi yang spektakuler dari berbagai negara maju sebagai dampak positif kontribusi pembangunan sektor pendidikan yang juga sangat maju. Kita sebagai bangsa Indonesia, yang agamanya mayoritas Islam menginginkan agar pendidikan ditanah air dapat mengejar ketertinggalan dari Negara-negara lain. Sebab dengan pendidikan yang maju khususnya pendidikan yang islami yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits adalah sebagai dasar petunjuk dan sumber kehidupan yang menjadi peletak-peletak dasar-dasar semua yang kita butuhkan untuk perbaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan kita. Dengan sistem pendidikan yang unggul yang mampu menangkap perubahan zaman yang ditopang dengan kekautan iman, maka setiap muslim akan mampu untuk bersaing dan berkompetisi di era globalisasi ini untuk bisa menjadi manusia yang unggul dari berbagai dan menjadi manusia insan kamil.
Melihat kondisi anak-anak yang belajar di sekolah atau universitas, setelah lulus kemudian bekerja, berpenghasilan dan hidup bahagia. Disini nilai dan orientasi material lebih dominan ketimbang orientasi moral. Fenomena ini terlihat pula di sekolah-sekolah Islam, yang terpengaruh dalam paham materialisme. Jika tujuan pendidikan Barat adalah untuk menjadi warganegara yang baik, maka pendidikan Islam untuk menjadi manusia yang baik (insan kamil). Jika target pendidikan di Barat untuk meningkatkan ekonomi negara, maka pendidikan Islam untuk meningkatkan kesejahteraan manusia lahir batin. Keduanya jelas beda. Pendidikan dalam Islam bukan sarana mencari materi saja. Dimensi pendidikan Islam dapat dilihat dari makna yang terkandung dalam istilah tarbiyah yang berarti pengasuhan, pendidikan, ta’lim pengajaran ‘ilm, atau ta’dib yang berarti penanaman ilmu dan adab.Masalahnya kini umat Islam cenderung mamahami pendidikan sekolah hanya sebatas makna ta’lim pengajaran (pengajaran ilmu). Sedangkan tarbiyah (pendidikan) dilakukan diluar sekolah. Sepertinya ta’lim dipahami sebagai pendidikan formal dan tarbiyah sebagai pendidikan non-formal atau informal dalam pengertian Barat. Akhirnya ta’lim tidak berupa pengajaran ‘ilm yang mengarah pada keimanan dan ketaqwaan dan tidak berdimensi tarbiyah. Sedangkan tarbiyahnya tidak berunsur ta’lim tarbiyah nya tidak berunsur ta’lim.
Nampaknya nilai-nilai dualisme, sekularisme, dan humanisme telah masuk ke dalam konsep pendidikan kita. Dengan nilai dualisme pengajaran dipisahkan dari pendidikan, dengan sekularisme ilmu yang diajarkan dibagi menjadi ilmu dunia dan ilmu akherat. Dengan nilai humanisme pendidikan dan pengajaran diarahkan untuk kepentingan manusia yang tidak ada kaitannya dengan Tuhannya. Ilmu akhirnya tidak lagi untuk ibadah tapi untuk kemakmuran manusia. Belajar menjadi sarana mencari uang atau kekayaan. Karena kerancuan konsep maka nilai-nilai adab menjadi semakin kabur. Ilmu tidak membuat orang beradab, malah bisa biadab. Ilmu justru dapat mengurangi iman dan menjauhkan orang dari hikmah ilahiyah.
Al-Kindi Islamic smart School, merupakan sekolah Islam yang mencoba menggabungkan semua unsur pendidikan dari berbagai aspek yang meliputi aspek intelektual, aspek sosial, aspek emosional, dan aspek spiritual yang menjadikan tiap-tiap muslim mempunyai kepribadian yang islami yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, seorang muslim mampu mencontoh kepribadian Nabi Muhammad SAW, bukan hanya berorientasi pada ke-inteletualan semata, tetapi penggabungan dari berbagai aspek sehingga menjadi manusia insan kamil, mampu bersaingan di era globalisasi ini baik tingkat nasional maupun international.
Sehingga, untuk menjadi seorang yang Insan Kamil, yang "rahmatan lil 'alamim', seyogyanya seseorang menempatkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai inti dari semua kehidupan, serta pedoman dan sumber yang tertinggi, dari segala ketrampilan, wawasan, pengetahuan dan sistem pendidikan, agar dia dapat berhasil dalam kehidupannya sendiri dan pada saat yang sama akan berkontribusi terhadap perbaikan kehidupan ummat manusia, dalam kehidupan didunia ini dan di-akhirat nanti.
Konsep pendidikan diatas itulah yang menjadi komitmen para pendiri Al-Kindi Islamic School dalam membawa pandangan hidup islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mampu menghadapi perubahan zaman dan mampu berkompetisi di era globalisasi ini. Sistem Pendidikan yang mampu mengantarkan setiap peserta didik mampu menjawab persoalan hidup dan tantangan zaman. Lembaga pendidikan Islam yang unggul, bukan hanya berprestasi di tingkat nasional tetapi juga international dan diakui bahwa Al-Kindi Islamic School mampu sejajar dengan lembaga pendidikan international.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar